Jangan Gengsi Mulai Kerja Kecil, Kalau Gak Mulai Sekarang, Kapan Lagi?
Pernah gak sih, kalian merasa takut atau gengsi mulai pekerjaan
yang kecil-kecil, bahkan meskipun kalian bisa melakukannya? Atau, malah mikir
"Ah, udah banyak kok yang profesional di bidang itu, ngapain aku mulai
juga?" Tenang, kamu gak sendirian. Banyak generasi muda yang terjebak
dalam pola pikir kayak gitu. Tapi, kalau kita terus-terusan kayak gitu, kapan
kita mulai berkembang?
Ada kutipan dari Tan Malaka yang pas banget nih buat kita semua:
"Bila kaum muda terpelajar menganggap dirinya terlalu tinggi
dan pintar untuk melebur dengan masyarakat dan melakukan kerja-kerja konkret
yang bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, maka lebih baik
pendidikan itu tidak ada sama sekali."
Itu tuh, ngomongin soal pentingnya kontribusi nyata, bukan cuma
belajar teori. Nah, buat kamu yang masih ragu buat mulai kerja kecil, yuk baca
artikel ini sampai habis!
1. Kenapa Harus Gengsi?
Gengsi? Kenapa harus ada gengsi dalam bekerja, kalau pekerjaan itu
halal dan gak merugikan orang lain? Banyak kok orang dengan pendidikan tinggi,
bahkan yang S2 atau S3, yang memilih untuk memulai usaha kecil-kecilan. Mereka
memulai dari nol dan terus konsisten. Kenapa? Karena usaha mereka gak cuma buat
diri mereka, tapi juga buat orang lain yang butuh pekerjaan.
Contoh simpel aja deh, kamu bisa lihat orang-orang seperti Randy
Zuckerberg yang memutuskan untuk membangun startup meskipun latar
belakangnya bisa membawanya ke dunia pekerjaan dengan gaji lebih tinggi. Tapi,
ia memilih untuk membuka usaha sendiri karena selain peluang yang lebih besar,
ia juga ingin menciptakan lapangan pekerjaan buat orang lain. Jadi, buat apa
gengsi kalau dengan usaha kecilmu, kamu bisa buka kesempatan buat banyak orang?
2. Explore, Ambil Peluang, dan Konsisten
Masih banyak hal yang belum kita ketahui, banyak ilmu yang belum
kita pelajari, dan lebih banyak lagi peluang yang terbuka di depan kita. Jangan
terpaku pada zona nyaman! Kalau kita terus-terusan berada dalam batas-batas
yang kita buat sendiri, kita gak bakal tahu dunia luar yang luas banget itu.
Coba lihat contoh Elon Musk. Sebelum jadi bos Tesla atau
SpaceX, ia memulai dengan perusahaan kecil bernama Zip2. Banyak orang ragu dan
mikir kalau dia aneh, tapi karena ia konsisten dan gak takut ambil peluang,
sekarang kita tahu siapa dia. Jadi, keluarlah dari zona nyamanmu dan jangan
takut ambil peluang baru. Dunia ini penuh dengan kemungkinan, jadi manfaatkan
waktu sekarang, bukan nanti!
3. Cari Skill, Potensi, dan Kesukaanmu
Sering banget kita denger "nanti aja deh, belum
waktunya," atau "nunggu waktu yang tepat". Tapi tau gak sih?
Sebenernya gak ada waktu yang tepat buat mulai. Kalau terus-terusan nunggu,
kita malah bisa kehilangan banyak kesempatan buat berkembang.
Pola pikir seperti ini cuma bakal bikin kita stuck. Makanya, coba
mulai sekarang, dari hal kecil. Bahkan, kalau cuma sekadar cari tahu tentang
hal yang kamu suka atau yang kamu minati, itu sudah langkah pertama yang bagus
banget.
Misalnya, Steve Jobs, yang dulu dipecat dari
Apple perusahaan yang dia dirikan sendiri dan setelah itu justru bangkit dan
membawa Apple menjadi raksasa teknologi. Steve gak nunggu waktu yang
"tepat" buat memulai lagi, dia langsung bergerak. Begitu juga dengan
kamu, kalau punya ide atau passion, mulai aja dulu. Teknologi sudah canggih,
banyak sumber daya yang bisa kamu akses untuk belajar dan berkembang, jadi gak
ada alasan untuk nunggu.
4. Bangun Personal Branding, Harga Mati!
Sekarang, kalau kamu gak aktif di media sosial dan gak membangun
personal branding, kamu kayak kehilangan kesempatan besar banget, loh. Di era
digital seperti sekarang ini, personal branding bukan cuma buat influencer,
tapi untuk siapa saja yang mau produktif dan dikenal. Jadi, mulailah untuk
menunjukkan siapa kamu, apa yang kamu bisa, dan apa yang bisa kamu tawarkan.
Contoh mudah, coba lihat Huda Kattan, makeup artist yang
dulu hanya punya blog dan Instagram untuk berbagi tips kecantikan. Sekarang, ia
punya brand kosmetik sendiri dan dikenal di seluruh dunia. Huda memulai
semuanya dengan membangun personal branding yang kuat di media sosial, dan
lihat hasilnya sekarang. Jadi, jangan cuma scroll media sosial tanpa tujuan.
Mulailah untuk membuat konten yang menunjukkan kualitas diri kamu!
5. Mulai dan Konsisten Itu Kunci Sukses
Tentu kita sering denger kan dua kata ini: mulai dan konsisten.
Tapi, kenapa banyak orang yang kesulitan untuk melakukannya? Mulai itu gampang,
tapi konsistensi yang susah. Padahal, dua hal ini adalah kunci utama untuk
mencapai kesuksesan.
Lihat aja contoh Mark Zuckerberg. Sebagai pendiri Facebook,
Mark gak langsung sukses begitu aja. Facebook dimulai dari proyek kecil di
asrama kampusnya, dan dia konsisten mengembangkan platform tersebut meskipun
banyak rintangan. Kalau Mark nunggu waktu yang "tepat," Facebook
mungkin gak ada sekarang. Tapi dia gak nunggu, dia mulai dan terus konsisten.
Begitu juga kamu, mulai aja dulu dan terus bertahan untuk mencapai tujuanmu.
6. Jangan Takut Jadi Sama, Tunjukin Apa Bedanya
Sering banget kita merasa “Ah, udah ada kok orang yang profesional
di bidang ini, kenapa aku harus mulai juga?” Kalau kamu berpikir begitu, coba
deh pikirin lagi. Masyarakat kita kebanyakan konsumsi, bukan produksi. Itu
kenapa banyak orang yang ragu untuk memulai, karena takut gak beda sama yang
udah ada. Padahal, setiap orang itu unik, dan cara kita melihat atau melakukan
sesuatu pasti berbeda dengan yang lain.
Contoh sederhananya, Jeff Bezos memulai Amazon sebagai toko
buku online, padahal udah banyak toko buku di luar sana. Tapi karena dia punya
pendekatan yang berbeda, Amazon jadi perusahaan terbesar yang menjual berbagai
macam barang. Itu semua karena inovasi dan konsistensinya. Jadi, jangan takut
untuk mencoba, walaupun ada yang sudah ada sebelumnya.
Nah, sekarang kamu udah tahu kan, kenapa penting banget buat mulai
kerja nyata dan gak gengsi sama apapun itu, asal bisa memberikan dampak positif
dan membuka peluang untuk orang lain. Jangan nunggu waktu yang sempurna atau
peluang besar datang sendiri, karena kesempatan itu akan datang ketika kita
bergerak pertama kali.
"Day by day, step by step, ternyata hidup bukan tentang
seberapa cepat, tapi seberapa konsisten kita menjalani setiap proses."
Sekarang giliran kamu untuk mulai! Jadi, kapan kamu akan melangkah?



Komentar
Posting Komentar